rewa

rewa
rf

TIGA KEKAYAAN MUTLAK BAGI SEORANG MUSLIMAH

By. Meli Safitri (Kadep Keputrian Al-Ishlah)


Kenapa kaya itu suatu keharusan ? bagaimana dengan kondisi masyarakat yang saat ini di mana kemiskinan justru banyak dari kalangan muslimah ? Apakah ajaran Islam yang kurang mendorong, atau justru umatnya yang tidak menjalankan ajaran Islam ? apakah pengertian kaya dalam Islam adalah pengertioan kaya dalam materi seperti kalangna liberal yang sangat massive mengampanyekan pemberdayaan wanita untuk mengejar kesejahteraan materi ?

Muslimah wajib kaya !!!! bagaimana caranya ???
Muslimah harus kaya ??? iya !!!
Tentu saja kaya sesuai dengan jalur hukum syara’, bukan kekayaan  materi semata tetapi semua kekayaan yang menjadikan muslimah tunduk dan patuh hanya kepada Allah SWT. Dan Rasul-Nya. Kenapa?? karena muslimah mempunyai multi peran yang strategis dan mulia. Yaitu peran sebagai pribadi muslimah itu sendiri, sebagai istri juga sebagai ibu, yang punya tugas sebagai manager rumah tangga sekaligus pendidik utama dan pertama bagi anak-anaknya. Di tangan para muslimah lah hitam putih sebuah generasi akan ditentukan. Para muslimah pula yang akan mencetak bentuk dan corak warna generasi di masa yang akan datang, sehingga melahirkan manusia-manusia berkualiatas yang menjadi dambaan umat, tegas dalam menegakkan yang haq dan tegas menentang kebatilan. Sebuah keniscayaan ditangan muslimah, peradaban Islam yang gemilang terukir kembali.

Begitu penting dan besarnya peran seorang ibu muslimah dalam pembentukan generasi yang akan datang, maka ada tiga kekayaan yang mutlak harus dimiliki seorang muslimah di antaranya :
Pertama, kekayaan akidah. Akidah adalah keyakinan bersifat pasti. Pembenaran yang diperoleh melalui proses berfikir yang jernih dan mendalam tentang alam semesta, manusia dan kehidupan serta hubungan ketiga unsur tersebut dengan alam sebelum dan sesudah kehidupan dunia. Keyakinan yang sempurna kepada sang Khaliq mengantarkan keimanan yang benar. Dengan aqidah yang benar, muslimah akan selalu tegar ketika menghadapi badai dalam kehidupan. Berpikir jernih dan mampu melampaui setiap ujian yang menghampiri, baik ujian yang menimpa dirinya, keluarganya atau lingkungan social dan dakwahnya.
Seorang ibu yang memiliki akidah yang menghujam kuat kedasar hatinya, akan menularkan prilaku dan cara berpikir yang benar kepada anak-anaknya., mampu menggiring anak-anaknya untuk mencintai Alloh dan Rasul-Nya di atas rasa cinta nya terhadap segala sesuatu yang menarik hatinya.  

Kedua, kekayaan staqofah. Terkait kewajiban utama yang multi dimensi maka seorang muslimah harus memiliki tsaqofah yang luas tidak hanya terbatas pada tsaqofah Islam tetapi juga yang bersifat umum. Sejarah telah membuktikan, bahwa perubahan social yang terjadi di masyarakat adalah hasil dari pembinaan staqofah secara berkesinambungan, penuh perencanaan dan sistematis. Tsaqofah Islam yang dimiliki ibu muslimah akan menjadi pondasi kokoh bagi penyelesaian masalah sehingga anak-anaknya tumbuh menjadi probadi yang matang, berkualitas, percaya diri, dan tidak ragu dalam bertindak. Kapasitas intelektual yang baik bagi muslimah sangat menunjang perannya sebagai seorang ibu. Ibu ynag cerdas sangat dibutuhkan oleh anak-anaknya dalam menunutun perkembangan mental dan spiritualnya. Dengan demikian mampu menciptakan iklim di rumah dengan kebiasaan-kebiasaan yang mengaitkan dengan hokum syara’. Selain itu, muslimah juga tanggap dan juga cermat terhadap informasi-informasi global, berita-berita dunia keIslaman atau perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin pesat.

Ketiga, kekayaan amaliyah. Sia-sialah ilmu tanpa amal dan rusaklah amal yang tidak dilandasi oleh ilmu. Ilmu dan amal merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Setelah memilki aqidah yang benar dan tsaqofah yang luas maka todak akan berarti apa-apa jika semua itu tidak ada aplikasinya.
Ihsanul ‘amal (amal yang terbaik) hanya terwujud bila memenuhi dua syarat:
1.      niat hanya karena Alloh SWT
2.     sesuai dengan sunnah Rasulullah
muslimah yang paham tentu akan senantiasa berusaha untuk menjaga amal-amalnya agar menjadi amalan terbaik di sisi Alloh SWT. Kepribadian Islam akan terbentuk dengan sendirinya ketika seorang muslimah mampu menjaga lisan, fikrah dan akhlaknya, sehingga keberadaannya sebagai bagian dari interalsi social akan menjadi figure yang diteladani.
Hayo, sama-sama kita jaga kekayaan yang luar biasa ini. Mulai dari yang paling kecil, mulai dari diri sendiri dan mulailah dari detik ini juga.

Jangan puas dalam mencari ilmu, perbanyak silaturrahmi dan pilihlah lingkungan yang baik, karena sesungguhnya tingkat keimanan itu berfluktuasi. Mudah-mudahan dengan lingkungan yang selektif, menyambung silaturrahmi dengan orang-orang shalih, maka aqidah. Tsaqofah dan amliyah kita tetap terjaga dari virus-virus yang merusaknya, dan kita bias senantiasa istiqomah di jalan Alloh hingga akhir zaman. Wallahu a’lam bis-shawab.

0 komentar:

Posting Komentar

bagaimana tampilan blog ini?