CINTA SEHARI SAJA
Oleh : Elly Agustina
CINTA merupakan hal indah yang kadang tak mampu
terwakilkan oleh kata-kata. Maka wajar ketika ada orang yang mengatakan bahwa
cinta itu penuh misteri. Oww.. seraam. Namun sahabat, kali ini saya tak ingin
terlampau jauh membahas tentang si biang repot bernama cinta. Tapi kita akan
melihat momentum yang disakralkan untuk berbagi cinta dan kasih sayang. Yups... dialah Valentine’s day. Hari kasih sayang yang
jatuh pada tanggal 14 februari.
Mencintai..
dicintai.. fitrah manusia, begitu ungkap penggalan nasheed tentang cinta.
Bahwa mencinta dan dicinta adalah fitrah bagi manusia, namun ternyata fitrah
ini dimanfaatkan oleh oknum yang mencurigakan (fuihh.. bahasanya detektif amat
yak!) sebagai moment yang dikhususkan, bahkan bias dikatakan disakralkan untuk
ajang tukar cinta. Lho kok tukar cinta? Iya, karena di moment ini biasanya para
pasangan muda mudi, tua muda, yang masih haram yang sudah halal, saling memberi
kado special pada pasangannya. Bisa coklat, boneka bernuansa pink, sampai
kehormatan diripun bias ‘dikadokan’, na’udzubillah…
Bung Karno pernah mengatakan “Jas
Merah” yang artinya; jangan sampai melupakan sejarah. Nah, kita juga perlu
faham asal muasal adanya hari valenine ini. Benar bersumber dari Islamkah? Atau
justru budaya barat yang sengaja disusupi ke budaya timur, terlebih dapat
mengakar di negara kita yang kebanyakan adalah ummat Islam?
Valentine Day adalah suatu perayaan
yang berdasarkan kepada pesta jamuan 'supercalis' bangsa Romawi kuno di mana
setelah mereka masuk Agama Nasrani (kristian), maka berubah menjadi 'acara
keagamaan' yang dikaitkan dengan kematian St. Valentine. Valentine jelas-jelas
bukan bersumber dari Islam, melainkan bersumber dari rekaan fikiran manusia
yang diteruskan oleh pihak gereja. Oleh kerana itu lah , berpegang kepada akal
rasional manusia semata-mata, tetapi jika tidak berdasarkan kepada
Islam(Allah), maka ia akan tertolak.
Hadis Rasulullah s.a.w:“ Barang siapa yang meniru atau
mengikuti suatu kaum (agama) maka dia termasuk kaum (agama) itu”.
Sahabat, Allah telah memberikan
cinta pad kita semua. Tetapi bukan cinta seminit untuk sehari dan sehari untuk
setahun. Dan bukan pula bererti kita harus berkiblat kepada Valentine dan
meninggikan ajaran lain di atas Islam. Islam diutuskan kepada umatnya dengan
memerintahkan umatnya untuk berkasih sayang dan menjalinkan persaudaraan yang
abadi di bawah naungan Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Bahkan
Rasulullah s.a.w. bersabda :“Tidak beriman salah seorang di antara kamu
sehingga ia cinta kepada saudaranya seperti cintanya kepada diri sendiri”.
So..
Sudah berapa jauhkah kita mengayunkan langkah mengelu-elukan(memuja-muja)
Valentine’s Day ? Sudah semestinya kita menyadari sejak dini, agar jangan
sampai terperosok lebih jauh lagi. Tidak perlu kita irihati dan cemburu dengan
upacara dan bentuk kasih sayang agama lain. Bukankah Allah itu Ar Rahman dan Ar
Rohim. Bukan hanya sehari untuk setahun. Dan bukan pula dibungkus dengan hawa
nafsu. Tetapi yang jelas kasih sayang di dalam Islam lebih luas dari semua itu.
Firman Allah s.w.t.:
“Barangsiapa yang taat kepada Allah dan RasulNya maka dia akan bersama
orang-orang yang diberi nikmat dari golongan Nabi-Nabi, para shiddiq (benar
imannya), syuhada, sholihin (orang-orang sholih), mereka itulah sebaik-baik
teman”.
Firman Allah swt
dalam Surah Al Baqarah ayat 120 :“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan
senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka.
Wallahualam
bishowwab…
*
Penulis adalah Anggota Forum Lingkar Pena (FLP) Cabang Metro
0 komentar:
Posting Komentar