rewa

rewa
rf

Sebuah Cermin

Berhentilah sejenak. Hanya sejenak… sekedar bercermin. Meskipun mungkin cermin ini “terlalu besar” untuk kita.

***
Pada Al-Ahnaf ibn Qais pernah dikatakan, “Berhentilah berpuasa, usiamu sudah lanjut, dan puasa itu akan membuatmu semakin lemah”. Tapi ia menjawab, “Sesungguhnya aku menyiapkannya untuk sebuah perjalanan yang panjang”.
***
Bila malam tiba, Syaddad ibnu Aus biasanya gelisah di atas tempat tidurnya. Ia selalu saja kesulitan tidur. Ia seperti sebutir kacang yang berada di atas penggorengan yang panas, bila sudah demikian, maka ia bangkit berdiri. “Ya Alloh, sungguh bayangan tentang neraka-Mu membuatku tak dapat tidur,” ujarnya. Ia pun berdiri mengerjakan shalat… hingga saat subuh tiba.
Putri tetangga al-Manshur ibn al-Mu’tamir pernah bertanya kepada ayahnya, “Wahai ayah, ke mana gerangan perginya batang kayu yang tegak berdiri di atap rumah tuan al-Manshur tadi malam?” Ayahnya menjawab, “Tidak, anakku. Itu bukan batang kayu, itu adalah Al-Manshur, ia sedang mengerjakan Qiyamullail”.
***
“Bila engkau tidak pernah sanggup untuk bangun mengerjakan Qiyamullail dan berpuasa siang hari, maka ketahuilah engkau benar-benar orang yang diharamkan dari kebaikan, hatimu telah dibuat bebal oleh dosa”, kata al-Fudhail ibn ‘Iyadh suatu ketika.
***
Semoga anda sudah selesai mematut diri di depan cermin “kebesaran” itu. Tidak mengapa… bukankah lebih baik terlambat, daripada tidak sama sekali…

0 komentar:

Posting Komentar

bagaimana tampilan blog ini?